Sabtu, 03 November 2012

KIMIA ORGANIK 1 (Tugas ketiga)


REAKSI-REAKSI OKSIDATIF PADA SENYAWA HIDROKARBON
Oksidasi Alkena : Hidroksilasi dan Pemutusan Ikatan
1.      Hidroksilasi Alkena

Hidroksilasi alkena merupakan peristiwa adisi gugus –OH  pada kedua karbon ikatan rangkap. Dapat terjadi dengan mereaksikan alkena dengan osmium tetraoksida. Reaksi terjadi secara syn stereokimia dan menghasilkan 1,2-dialkohol, atau disebut diol.



Hidroksilasi alkena tidak melibatkan pembentukan intermediet karbokation tetapi intermediet cyclic osmate yang terbentuk dalam satu tahap adisi OSO4 pada alkena. Cyclic osmate ini kemudian dipecah menggunakan sodium bisulfate (NaHSO3).



2.      Pemutusan Ikatan Pada Alkena

Pada pembahasan sebelumnya, reaksi adisi pada alkena akan menghasilkan pemutusan salah satu ikatan rangkap pada alkena menghasilkan produk dengan karbon yang semula berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

Akan tetapi, dengan menggunakan oksidator yang sangat kuat akan dapat memutus kedua ikatan rangkap alkena.

Ozonolisis (pemaksapisahan oleh ozon) telah digunakan untuuk menetapkan struktur senyawa tak jenuh, karena reaksi ini menyebabkan degradasi molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil, yang dapat diidentifikasi.

Suatu molekul ozon terdiri dari tiga atom oksigen yang terikat dalam suatu rantai. Kedua ikatan O-O sama panjang (1,29 Ǻ) dengan sudut ikatan 116°. Struktur paling tepat digambarkan sebagai suatu hibrida resonansi.

Ozon (O3) biasanya digunakan untuk memecah ikatan rangkap dalam alkena. Ozon dapat mengadisi dengan cepat pada alkena membentuk intermediet molozonide yang dengan cepat pula mengalami penataan ulang membentuk ozonida. Ozonida kemudian diperlakukan dengan reduktor seperti logam zinc dalam asam asetat untuk mengubahnya menjadi senyawa karbonil. Hasil akhir ozonolisis adalah pecahnya ikatan rangkap C=C dan digantikan dengan ikatan rangkap dengan oksigen.





REAKSI-REAKSI ASAM-BASA PADA SENYAWA ORGANIK

a.      Asam Organik

Asam organik dicirikan oleh adanya atom hydrogen yang terpolarisasi positif. Terdapat dua macam asam organik, yang pertama adanya atom hydrogen yang terikat dengan atom oksigen, seperti padametil alcohol dan asam asetat. Kedua, adanya atom hydrogen yang terikat pada atom karbon dimana atom karbon tersebut berikatan langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton.

Metil alcohol mengandung ikatan O-H dan karenanya bersifat asam lemah, asam asetat juga memiliki ikatan O-H yang bersifat asam lebih kuat. Asam asetat bersifat asam yang lebih kuat dari metil alcohol karena basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari metil alcohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen.

 

Keasaman aseton diperlihatkan dengan basa konjugat yang terbentuk distabilkan dengan resonansi. Dan lagi satu dari bentuk resonannya menyetabilkan muatan negative dengan memindahkan muatan tersebut pada atom oksigen.


Senyawa yang disebut dengan asam karboksilat, memiliki gugus –COOH, terdapat sangat banyak  di dalam organisme hidup dan terlibat dalam jalur-jalur reaksi metabolic. Asam asetat, asam piruvat, dan asam sitrat adalah contohnya. Perlu dicatat bahwa pH fisiologis adalah sekitar 7,3. Sehingga asam karboksilat sebagian besar terdapat sebagai anionnya, yaitu anion karboksilat, -COO-.


b.    Basa Organik

Basa organic dicirikan dengan adanya atom dengan pasangan electron bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen adalah salah satu contoh basa organic, tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat pula bertindak sebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat. Perlu dicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapat bertindak sebagai asam maupun basa, tergantung lingkungannya. Misalnya aseton dan metil alcohol dapat bertindak sebagai asam ketika menyumbangkan proton, tetapi sebagai basa ketika atom oksigennya menerima proton.  



Permasalahan :
ü Menurut artikel yang saya baca, ozonolisis atau  pemaksapisahan oleh ozon telah digunakan untuuk menetapkan struktur senyawa tak jenuh, karena reaksi ini menyebabkan degradasi molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil, yang dapat diidentifikasi.
Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah ozonolisis ini dapat digunakan untuk menetapkan struktur senyawa jenuh, atau ozonolisis ini hanya dapat digunakan untuk menetapkan struktur senyawa tak jenuh saja ? tolong jelaskan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar